An-Nabighah Adz-Zibyani
Dia adalah Abu Umamah Ziyad bin Muawiyah, dijuluki dengan nama An-Nabighah dikarenakan ia tidak pernah mengungkapkan sebuah syairpun sampai akhirnya tersingkap dengan sendirinya ketika ia mengungkapkan syairnya kepada orang-orang di zaman jahiliyyah dengan syair-syairnya yang mengalahkan keindahan beberapa syair-syair dari para penyair di zaman itu, dan ia memiliki materi yang luas dan tidak terputus maka kemudian ia dijuluki dengan air yang mengemuka (الماء النابغ)
An-Nabighah merupakan salah satu dari tiga penyair terkenal yang baik dan tidak memiliki cela, dan mereka itu ialah Imroul Qais, Zuhair, dan an-Nabighah. Ia memiliki kelebihan di antara keduanya dengan keindahan kata-kata yang dimilikinya, kelembutan kata-katanya, kejernihan pemikirannya, dan kesesuaian syairnya dengan hawa nafsu, dan karenanya tidak ada satu syairpun dari para penyair yang selalu didengungkan oleh orang-orang pada zamannyanya itu melebihi yang didengungkan oleh orang-orang terhadap syairnya an-Nabighah.
Berikut beberapa syair-syairnya:
ولست بمستبق أخا لاتلمه # على شعث أى الرجال المهب
دعوك ياكلب فلم تجبني # وكيف يجيبني البلد القفار
أجبني ياليت ك ده * لقد فجعت بفارسها نزارا
ألم تر أن الإله أعطاك سؤرة # ترى كل ملك تؤتها يتدب
بأنك شفت والمؤك كواكب # إذا طلقت لم يت منه گؤگت
“Bukanlah engkau orang yang bergegas kepada saudaranya yang engkau tidak mengumpulkannya atas ketersebaran, mana di antara para tokoh yang berbudi pekerti”.
“Wahai Kulaib, aku memanggilmu, mengapa engkau tidak menjawabku. Dan bagaimanakah sebuah Negara yang lengang akan menjawabku? Wahai Kulaib jawablah selain kamu tercela kabilah Nizar telah merasa pedih karena penunggang kudanya”.
“Tidakkah engkau tahu Tuhan memberimu satu kemuliaan. Engkau melihat semua raja sedang bimbang. Engkau bagaikan matahari. Mereka bagaikan bintang-bintang jika matahari terbit, maka satu bintangpun tak nampak”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar