Selasa, 24 November 2020

Biografi tokoh penyair pada masa Jahiliyah

 Biografi Zuhair bin Abi Sulma

Zuhair bin Abi Sulma adalah salah satu dari tiga penyair jahiliyah yang terkenal, yaitu : Umru’ Al-Qais, Zuhair bin Abi Salma, dan Nabighoh Adz-Dzibani.Tidak diketahui dengan pasti siapa diantara mereka yang terlebih dahulu dikenal sebagai penyair hebat. Keturunannya, Zuhair bin Rabi’ah bin  Rayyah bin Qurah bin Harits bin Muzanni bin Tsa’labah bin Tsaur bin Harmah bin Ashom bin Utsman bin Amru bin Udda bin Thabihah bin Ilyas bin Mudhol bin Nizar bin Ma’adi bin Adnan. Rabi’ah menikah dengan wanita dari bani Suhaim dan masih mempunyai ikatan nasab dengan bani Fahr bin Murah bin Auf bin Sa’ad bin Dzibyan. Zuhair terlahir di tengah kabilah bani Mazinah  yang bermukim disekitar Madinah.

Meski terlahir ditengah kabilah bani Mazinah tapi Zuhair besar dipemukiman bani Abdullah bin Ghatafan di daerah Najd. Rabi’ah meninggal sebelum Zuhair lahir. Lalu Zuhair beserta kedua saudaranya, Sulma dan Khansa diasuh oleh pamannya Basyamah bin Ghadir. Pasca wafatnya Rabi’ah, ibunya menikah dengan Aus bin Hajar, seorang panyair arab yang terkenal dari bani Tamim.

Keistimewaan karyanya terletak pada kekuatan bahasa dan susunan kata-katanya, banyak terdapat kata-kata asing (sulit) dalam puisinya, dia berupaya untuk mencari hakekat makna asli untuk mengeluarkannya pada konkrisitas materi yang sebenarnya. Dengan kekuatan akal dan wawasannya dalam penggambaran-penggambaran dan imajinasinya. Pada umumnya, apa yang diungkapkannya tidaklah jauh dari hakekat realitas yang konkret. Zuhair juga termasuk penyair masa Jahiliyyah yang terkenal dalam pengungkapan kata-kata hikmah dan pribahasa. Dalam kehidupannya ia terkenal dengan konsistensi dan kecerdasannya. Pendapatnya sesuai dengan kehidupannya. Posisi kesusastraannya, menurut kebanyakan para kritikus sastra Arab, dibangun atas hikmah dan kata-kata bijak yang dikenal pada masanya (Karum al-Bustani, 1953:6).

  1. Ciri-ciri kekhususan syair Zuhair
  2. Dari segi lafadz

Dalam pemilihan lafadz Zuhair sangatlah teliti, ia menggunakan rasa dan jiwa sastrawanya untuk memperindah lafadz-lafadz syairnya. Terkadang ia juga menggunakan kata-kata asing dalam syairnya, dia berupaya untuk mencari hakekat makna asli untuk mengeluarkannya pada konkrisitas materi yang sebenarnya.

  1. Dari segi uslubnya

Dalam syiir-syiirnya Zuhair banyak menggunakan bermacam-macam uslub balaghiyah. Didalamnya terdapat istiarah, tasybih, kinayah, dan tibaq. Sebenarnya uslub-uslub itu terjadi secara tidak sengaja dalam syair-syairnya karena memang pada masa itu belum di bukukan secara rinci mengenai uslub-uslub balaghiyah seperti sekarang ini. Semua ini karena ketinggian jiwa kesastraanya Zuhair yang diwarisi dari keluarganya dan juga pengaruh lingkungan dimana ia hidup. Karena uslub-uslub yang tinggi inilah ia diposisikan oleh ahli kritik sastra pada rtingkatan yang tinggi di antra para penyair-penyair jahiliyah yang lain.

Beberapa uslub keindahan bahasa dalam syair Zuhair ini antara lain:

  1. Ijaz-nya bagus dan suka membuang tambahan pembicaraan serta kata-kata yang kurang dipelukan, sehingga ia menciptakan sedikit kata banyak makna.
  2. Madah-nya bagus dan menjauhi kedustaan di dalamnya. Dia tidak memuji seseorang melainkan karena akhlaknya dan sifat-sifat terpuji yang diketahuinya.
  3. Syairnya sedikit sekali mengandung kata-kata yang buruk. Oleh karena itu, syair-syairnya bersih dan sedikit sekali adanya cercaan di dalamnya.
  4. Banyak mengungkapkan amtsal (pribahasa) dan kata-kata hikmah, sehingga penyair ini dianggap sebagai orang yang pertama dalam menciptakan kata-kata hikmah dalam puisi Arab, yang kelak akan diikuti oleh penyair lainnya, seperti Shalih bin Abdul Kudus, Abu al-Atahiyah, Abu Tamam,      al-Mutanabby, dan Abu al-Ala’ al-Ma’ary dari kalangan Arab peranakan (al-Muwalidin).
  1. Dari segi ma’aninya

Kata kata dalam syiir Zuhair keluar dari dalam dirinya sendiri, bersumber dari rasa kesastraanya, didorong oleh lingkungan hidupnya yang dipenuhi dengan jiwa kesastraan.

Bila ia ingin memuji suatu hal misalnya, maka ia memilih pada kata-kata yang konkrit dan dekat dengan keadaan faktual yang ada disekitarnya. Ia tidak banyak mengada-adakan kalimat yang tidak jelas maksud dan tujuanya.

Dalam syiir-syiirnya Zuhair banyak mensyiarkan tentang hikmah-hikmah kebenaran, kejujuran, kabar-kabar yang terjadi di sekelilingnya. Karena itu para ahli syair jahily banyak yang menggunakan syiir-syiir Zuhair dalam hal hikmah.

  1. Dari segi khoyyal

Dalam pembuatan syiir-syiirnya Zuhair tidak menggunakan imajinasi2 yang sulit dipahami dan berlebihan. Tetapi ia menggunakan khoyyal yang mudah, mendekatkan makna yang jauh, menjelaskan kalimat2 yang asing. Ia lebih menggunakan istiarah yang benar, kinayah yang dekat, ataupun tasybih yang mudah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biografi tokoh penyair pada masa Jahiliyah

Tharafah ibn abd Tharafah menciptakan puisi sejak ia masih kanak-kanak dan dia muncul dalam bidang itu sehingga dalam usia belum mencapai du...