Biografi Amr Bin Kulsum
Penyair yang bernama lengkap Amr bin Kultsum bin Malik bin 'Uttaab (عمرو بن كلثوم بن مالك بن عتاب) dari kabilah Euphrat ia lahir di kalangan keluarga bangsawan, sejak usia 15 tahun dia sudah menjadi pemimpin golongannya. ini mempunyai gelar Abu al-Aswaad (أبو الأسود). Yah sesuai dengan gelarnya ia termasuk kulit hitam. Penyair yang lahir di bagian Utara Jazirah Arab ini, masuk kejajaran Penyair Mua'allaqat. Ia pernah berkelana ke Syam, Irak, dan Najd. Sebenarnya Para Sejarah sastra tidak bisa memastikan kapan ia lahir. Namun, Caussin de Perceval berpendapat Ia lahir sekitar 525 M.
Adapun Bapaknya termasuk salah satu pemimpin kaumnya, menikah dengan Laila binti al-Muhalha (ليلى بنت المهلهل). Ayahnya ini termasuk Penyair gagah terkenal pada perang Taghalib dan Bakar. Maka Abu Al-Aswad ini hidup dikeluarga pemimpin kabilah terkuat pada masa jahiliyah., kehidupannya penuh dengan peperangan, bahkan ia berhasil membunuh Amr bin hindun, raja Hirah. Ia menghina ibunya, sehingga Amr bin Kultsum marah dan membunuhnya dengan sebilah pedang. Dalam puisinya :
إذا بلغ الفطام لنا صبيّ ¤ تخرّ له الجبابر ساجدينا
”Apabila anak kita sudah sampai waktu penyapihan (berhenti menyusu), maka orang-orang besar dan sombong akan tunduk sujud kepadanya”
Di antara puisi fakhr-nya yang tinggi dalam mu’allaqat-nya adalah:
وقد علم القبائل من معد ¤ إذا قبب بأبطحها بنينا
بأن المطعمون إذا قدرنا ¤ وأنا المهلكون إذا ابتلينا
وأنا المانعون لما أردنا ¤ وأنا النازلون بحيث شينا
وأنا التاركون إذا سخطنا ¤ وأنا الآخذون إذا رضينا
ونشرب إن وردنا الماء صفوا ¤ ويشرب غيرنا كدرا وطينا
إذا ما الملك سام الناس خسفا ¤ أبينا أن نقر الذل فينا
لنا الدنيا ومن أمسى عليها ¤ ونبطش حين نبطش قادرينا
بغاة ظالمين وما ظلمنا ¤ ولكنا سنبدأ ظالمينا
ملأنا البرّ حتى ضاق عنا ¤ ونحن البحر نملؤه سفينا
إذا بلغ الرضيع لنا فطاما ¤ تخر له الجبابر ساجدينا
”Kabilah-kabilah telah mengetahui siapa yang berbahagia, jika berkemah di dataran luas kami pun membangun perkemahan”
“Bahwa kami adalah orang-orang yang bisa makan, bila kami mampu mendapatkan makanan”
“Dan kami adalah orang-orang yang porak-poranda, bila kami tak henti dihantam bencana”
“Kami adalah orang-orang yang mampu menahan diri, tidak sembarangan menggapai apa yang kami kehendaki, dan kami adalah orang-orang yang tinggal dimana kami suka,
“Dan kami adalah orang-orang yang meninggalkan sesuatu bila kami tidak suka, dan kami adalah orang-orang yang mengambil bila kami memang suka”
“Kami minum bila menemukan sumber air yang jernih, sedangkan selain kami mau minum dari air yang keruh bercampur tanah”
“Jika seorang raja mengungguli manusia dengan perbuatan rendah, maka kami akan menolak dan tidak membiarkan diri kami berbuat rendah”
“Kami memiliki dunia dengan semua orang yang berada di atasnya, kami berkuasa ketika kami mampu menguasai”
“Orang-orang dzalim berbuat kejam dan kami tidak mau mendzalimi, tetapi kami akan mulai melawan orang-orang yang mendzalimi kami”
“Kami telah memenuhi daratan sehingga kami merasa sesak terjepit, dan kami memenuhi lautan dengan perahu-perahu kami”
“Bila bayi di kalangan kami mencapi usia dipisah dari menyusuinya, orang-orang perkasa pilihan pada tersungkur bersujud padanya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar