Senin, 23 November 2020

pengumuman juara lomba cipta puisi "SENYUMAN SANG SENJA" pada bulan Ramadhan 1441 H

 JUARA 1 "SENYUMAN SANG SENJA"

ROMANTISME SENJA DAN SANTRI

                Tatkala aku melihat senja

                Samar-samar netra menyapa

                Jingga sang senja tersenyum mesra

 

                Tatkala aku melihat senja

                Maknanya,

                ia akhir dari sebuah hari

Para santri telah usai mendedangkan bait demi bait Qoola Muhammadun huwabnumaliki

                Para santri telah selesai menyelami kedalaman Qoul Syafii

 

                Lihatlah!lihatlah kepada senyum senja

Yang telah menyaksikan romantisme juang para santri

                Menenteng kitab-kitab khas penjara suci

                Derap langkah kaki pasukan bersarung,pejuang berpeci

                Rehat sejenak,

                Kembali ke peraduan masing-masing 

                Untuk kemudian bersiap memenuhi panggilan sang kasih

 

                Tatkala aku melihat senja

ia tersenyum merekah

Seakan berkata;

“inilah santri,yang baktinya selalu dinanti negri ini”

 

                Tetapi itu dulu,

                Saat pandemi belum menyerang bumi

                Seakan mampu menyaksikan,

                Senja tak lagi terang

 

                Hei,bukankah biasanya bagi senja tak ada yang menyedihkan

                Selain menutup bulan ramadlan ?

 

                Sore itu,

                Aku menggunakan tinta senja

                Menulis dalam kalbu,bahwa;

                Yang fana adalah pandemi,yang abadi adalah santri.

               

                                                                                                BIODATA

                Nama: Nihayatul Hidayah Marisita

                TTL: Jombang,01 Maret 2002

                Alamat: Mojokrapak Tembelang Jombang Jawa Timur

                Akun:

 -Fb:Nihayatul hidayah

-Ig: Nihayah844


JUARA 2 "SENYUMAN SANG SENJA"

Tafsir

Pandemi melanda

Apa yang kita rasa?

Keluh kesah, cemas tiada tara

Di sana pun sama, di belahan dunia

 

Tiada yang kuasa dengan makhluk tak kasat mata itu

Ciptaan-Nya, sungguh luar biasa dahsyatnya

 

Mereka dengan dada membusung

Abai dengan suara-suara rintihan

Orang yang membutuhkan

Pun, kini terbaring lemah karena corona

 

Semua makhluk sama

Tiada bedanya sekarang

Kaya tak jadi jaminan aman

Pun miskin demikian

 

Tuhan telah menafsirkan

Yang ada menjadi tiada, yang tiada menjadi ada

Tiada yang mustahil bagi-Nya

 

Corona mengetuk jiwa kita

Mengikis egosentrisme, membuka paradigm baru

Kemanusiaan dan gotong royong

Hidup ini bukan untuk kamu saja, melainkan untuk semua yang punya nyawa

Nama: Sulis Alfaini Kamala

TTL: Bojonegoro, 24 maret 2000

Instagram: mala_mall24

Jurusan: BSA 4B


JUARA 3 "SENYUMAN SANG SENJA"

Bergelut dengan Senja

 

Senja,

Hadirmu memberikan arti tersendiri bagiku,

Kau mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan,

Tentang arti kesabaran,

Mengikhlaskan,

Dan arti menahan rindu.

 

Rindu pada tanah rantauan,

Yang mengajarkan kemandirian.

Rindu kawan-kawan seperjuangan,

Yang mengajarkan ketulusan.

Rindu pada sang kasih,

Yang telah jauh pergi, meninggalkan dunia.

 

Senja,

Sore itu, seolah engkau tau maksud hatiku.

Kau kirimkan hujan-mu tuk tenangkan gelisahku,

Tuk menyejukkan hati gundahku,

Tuk mengembalikan senyum tulusku,

Agar ikhlaskannya diapit tanah.

 

Senja,

Sampaikan salamku padanya,

Yang tak ucapkan salam perpisahannya.

Sampaikan rinduku padanya,

Yang tak bisa melihat wajah terakhirnya,

Sampaikan doaku padanya,

Yang tak pulang menemuinya.

Apalah dayaku senja,,,

Yang harus menyesal kedua kalinya,

Walau jarak menjadi penghalang,

Semoga doa tetap terucapkan.

 

Senja,

Antarkan beliau ke tempat yang nyaman,

Antarkan beliau menuju ketenangan,

Meninggalkan semua sakit dan penderitaan,

Hingga, hanya tersisa kenangan.

 

Walau kini tlah hilang di pelupuk mata,

Tanpa bayangan yang tertata.

Pertemukanlah kami selalu senja,

Walau di mimpi semata.

 

Senja,

Terima kasih kuucapkan padamu,

Ku yakin,

Ikhlas dan sabar ringankan langkahnya

Senja,

Hadirmu tak kan pernah sia-sia,

Ada mentari seiring hilangmu,

Tuk lebih warnai dunia,

Tanpa melupakannya.

اللهم اغفرلهم وارحمهم وعافهم واعف عنهم

 

BIODATA

Nama   : Anik Amirotul Mu’minah

NIM    : 12304193005

Jurusan: Bahasa dan Sastra Arab

Kelas   : 2A

Instansi: IAIN Tulungagung

Email   : anikamiroh483@gmail.com

Instagram: anik_amiroh

 

“puisi ini saya tujukan pada sang kakek dan nenek saya yang telah meninggal dunia. Yuntuk kedua kalinya saya tidak bisa melihat wajah terakhir beliau, tidak bisa mengantarkan beliau, dan tidak bisa mengucapkan salam pisah pada beliau dan alasannya adalah karena jarak.”

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biografi tokoh penyair pada masa Jahiliyah

Tharafah ibn abd Tharafah menciptakan puisi sejak ia masih kanak-kanak dan dia muncul dalam bidang itu sehingga dalam usia belum mencapai du...